Just another WordPress.com site

Archive for Juli, 2013

13 Pertanyaan untuk berwirausaha

1. Kapan dan dimana dia memulai usaha ? apakah dengan usaha yang sama ?
 Bapak. Perry Tristianto memulai usahanya sejak ia masih kuliah dan membuka usaha Tahu Susu Lembang sejak tahun 2008 , dengan usaha yang berbeda yaitu berawal dari membuka factory outlet dan sekarang membuka usaha kuliner Tahu Susu Lembang.

2. Apakah dia mengembangkan usahanya sebagai usaha mandiri ?
 Iya,Bapak.Perry Tristianto mengembangkan usahanya sebagai usaha mandiri, yang diolahnya sendiri .

3. Sumber modal awal usahanya adalah dana sendiri/dari luar? Sebutkan darimana dan berapa jumlahnya?
 Modal awalnya dari dana sendiri, berapa jumlahnya menurut hasil penelusuran saya tidak disebutkan jumlahnya. Namun dari luas tanah usaha TSL ini bisa diperkirakan modalnya sangat besar.

4. Dimana dia pada saat awal memasarkan produknya ?
 Awalnya usahanya ini dipasarkan disekitar Bandung tepatnya di jalan.Raya Lembang 177 kabupaten Bandung Barat.

5. Apakah menjual produk yang sama ?
 Tidak, dia menjual produk yang berbeda-beda, di Tahu Susu Lembang ini beliau menjual produk yang pada dasarnya dari bahan baku yang sama namun diolah menjadi beberapa variasi menu.

6. Siapa pemilik usaha tersebut saat awal dan pada saat sekarang?
 Sejak awal sampai sekarang pemiliknya adalah Bapak. Perry Tristianto.

7. Apa bentuk kepemilikannya ?
 Bentuk kepemilikan yang didirikan oleh bapak.perry tristianto adalah corporate THE BIG PRICE CUT GROUP.

8. Berapa tenaga kerja yang dipekerjakan saat awal dan sekarang ?
 Tenaga kerja yang dipekerjakan dari awal hingga saat ini > 50 pekerja.

9. Apakah ada system manajemen tertentu pada saat sekarang ?
 Dari dulu hingga sekarang usaha ini dibentuk, pemilik usaha Tahu Susu Lembang ini memiliki system magement THE BIG PRICE CUT GROUP nya. Untuk di TSL dia membagi beberapa bagian dari produksi produknya sampai pemasaran ke konsumennya.

10. Apakah ada orang yang ditunjuk sebagai ketua/koordinator dan bagaimana cara menunjukannya ?
 Tidak ada, semua kendali dipegang oleh bapak.perry sendiri. Sedangkan pegawainya berada diposisinya masing-masing sesuai job desk nya.

11. Apakah ada prestasi yang dicapai dalam usaha tersebut ?
 Belum ada prestasi significant dari usaha ini, mungkin dari pemilik TSL ini yang memiliki segudang prestasi yang bahkan dikenal sebagai rajanya factory outlet.

12. Menurut anda apakah usaha tersebut usaha sukses? Gunakan 7 aspek kelayakan usaha !
1. a. Aspek Pasar => Sempit (-) karena TSL ini belum membuka cabang lain
dan hanya berproduksi di satu tempat saja
b. Aspek Pemasaran => Modern (√) karena TSL sudah mempromosikannya ke
agen Tour and Travel serta rumah-rumah makan lainnya.

2. a. Aspek Teknik => TRADISIONAL mereka masih menggunakan alat-alat
b. Aspek Teknologi => serta teknik yang masih tradisional

3. Aspek Keuangan => Profit – TSL memiliki profit yang cukup banyak jika diliat
dari Pemasukan dan pengeluarannya (+)

4. a. Aspek Manajemen => TSL mempunyai Planning Organization Actuating
Controlling (POAC) yang bagus yaitu memiliki tujuan
yang jelas, mengelola Sumber Daya yang baik,
pelaksanaan kerja yang tepat serta adanya monitoring,
evaluasi dan tindak lanjut dari usahanya (+)

b. Aspek Organisasi => Struktur TSL yaitu secara lebar/Horizontal yaitu proses
dari produsen sampai ke konsumen akhir dan perantara
memiliki bagian pekerjaannya masing-masing (+)
5. Aspek Lingkungan => TSL memiliki kondisi bangunan yang megah seluas
2 hektar yang kini dijadikan sebagai tempat wisata (+)
Budaya yang masih melekat > 3 thn (+)
6. Aspek Hukum dan penguasaan Sumber Daya => Tetap (+)
7. a. Aspek Sosial => Tenaga Kerja -> ya (+)
b. Ekonomi => bayaran Tenaga Kerja => secara rutin (+)

Berdasarkan 7 Aspek diatas , menurut saya usaha ini termasuk dalam usaha yang sukses karena sebagian besar dari aspek tersebut memiliki nilai positif untuk usaha ini.

13. Menurut anda, apakah usaha tersebut dapat bertahan lamadan berkembang? Jelaskan!
 Menurut saya usaha ini akan tumbuh berkembang dan bertahan lama karena usaha ini memiliki criteria yang cukup memadai sebagai usaha yang layak dikembangkan. Dilihat dari 7 aspek yang dijelaskan di poin sebelumnya. Saran saya supaya usaha ini tetap bertahan yaitu dengan menambah varian inovasi produk baru, kemudian membuka outlet lagi diberbagai wilayah Indonesia bahkan mungkin diluar Negeri.

7 ASPEK KELAYAKAN USAHA

Nama : Hetty Herawati
NPM : 43211371
Kelas : 2DA01

PERTANYAAN
Menurut anda apakah usaha tersebut usaha sukses? Gunakan 7 aspek kelayakan usaha !

1. a. Aspek Pasar => Sempit (-) karena TSL ini belum membuka cabang lain
dan hanya berproduksi di satu tempat saja
b. Aspek Pemasaran => Modern (√) karena TSL sudah mempromosikannya ke
agen Tour and Travel serta rumah-rumah makan lainnya.

2. a. Aspek Teknik mereka masih menggunakan alat-alat
b. Aspek Teknologi serta teknik yang masih tradisional

3. Aspek Keuangan => Profit – TSL memiliki profit yang cukup banyak jika diliat
dari Pemasukan dan pengeluarannya (+)
4. a. Aspek Manajemen => TSL mempunyai Planning Organization Actuating
Controlling (POAC) yang bagus yaitu memiliki tujuan
yang jelas, mengelola Sumber Daya yang baik,
pelaksanaan kerja yang tepat serta adanya monitoring,
evaluasi dan tindak lanjut dari usahanya (+)

b. Aspek Organisasi => Struktur TSL yaitu secara lebar/Horizontal yaitu proses
dari produsen sampai ke konsumen akhir dan perantara
memiliki bagian pekerjaannya masing-masing (+)

5. Aspek Lingkungan => TSL memiliki kondisi bangunan yang megah seluas
2 hektar yang kini dijadikan sebagai tempat wisata (+)
Budaya yang masih melekat > 3 thn (+)
6. Aspek Hukum dan penguasaan Sumber Daya => Tetap (+)
7. a. Aspek Sosial => Tenaga Kerja -> ya (+)
b. Ekonomi => bayaran Tenaga Kerja => secara rutin (+)

Berdasarkan 7 Aspek diatas , menurut saya usaha ini termasuk dalam usaha yang sukses karena sebagian besar dari aspek tersebut memiliki nilai positif untuk usaha ini.

Menurut anda, apakah usaha tersebut dapat bertahan lama dan berkembang? Jelaskan!
 Menurut saya usaha ini akan tumbuh berkembang dan bertahan lama karena usaha ini memiliki criteria yang cukup memadai sebagai usaha yang layak dikembangkan. Dilihat dari 7 aspek yang dijelaskan di poin sebelumnya. Saran saya supaya usaha ini tetap bertahan yaitu dengan menambah varian inovasi produk baru, kemudian membuka outlet lagi diberbagai wilayah Indonesia bahkan mungkin diluar Negeri.

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“ANAWFATH CAFE”

Disusun Oleh :
Nama : Hetty Herawati
Kelas : 2DA01
NPM : 43211371

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 23 Juni 2013

Hetty Herawati

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………..………………………………………………….……… 1

Daftar Isi …………………………………………………………………………….………..2

BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah …………..……………..………………………………………………… 4
Tujuan …………………..…….………………………………………………………….…… 5

BAB II . ISI
Sejarah Singkat …………………………….………………………………………….……… 6
Analisis 9 aspek ……………………………………………………………………………6-7
Analisis keberhasilan ………..…..…………………………………………………….…..7-8

BAB III. PENUTUP
Kesimpulan …………………..…….…….………………………………………….………… 9
Saran …………………………………….……………………………………………….…… 9

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.

5. Tempat

Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

BAB II
ISI

A. Sejarah Singkat

Achmad Zulfikar adalah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak ketiga dari empat bersaudara ini berusia 27 tahun memiliki seorang istri yang bernama Putri Karina dan seorang putra bernama Achmad Nawawi Faturahman. Panggilan akrabnya adalah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal bersama orangtuanya di daerah Tamanasari Jl. Mangga Besar IV K Jakarta Barat. Setelah menikah ia tinggal bersama istri dan anaknya di daerah krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta Barat.
Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya, gaji yang beliau dapatkan tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah beliau memulai berwirausaha kecil-kecilan dirumahnya dengan menjual sosis bakar,ice bubble dan makanan lainnya. Usaha beliau sempat berhenti karena beliau ingin lebih fokus mengurusi istrinya yang sedang hamil.
Setelah kelahiran putra pertamanya, beliau berhenti menjadi karyawan di restaurant tempat ia bekerja, kini ia memulai membuka usaha barunya yaitu “ANAWFATH CAFE” . Nama tersebut diambil dari nama putra pertamanya, usaha ini masih dibilang baru dan kecil-kecilan,dengan tekad dan kesungguhan beliau memulai usahanya, diharapkan usaha ini semkin berkembang dan lebih maju lagi.

B. Analisis 9 aspek

1. Peluang Usaha Baru
Usaha ini menciptakan kerja usaha baru dengan produk yang kreatif dan inovatif, sebagai contoh ia menjual burger dengan inovasi bahan-bahan diracik sendiri dan di goreng sampai crispy. Selain itu ada sosis bakar dengan varian sambal yang memiliki tingkatan kepedasan tertentu.

2. Pembiayaan
Modal yang digunakan dalam usaha ini yaitu dari hasil kerja Bapak Achmad sebagai pegawai restaurant dulu. Sedikit demi sedikit ia kumpulkan dan dengan dibantu kakak nya sehingga terbentuklah usaha ini.

3. Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan terdiri dari :
a. Produk
Produk yang diproduksi memiliki keunggulan tersendiri, yaitu dibuat sendiri dan memiliki berbagai macam variasi inovasi produknya.
b. Price
Harga dari berbagai produk yang ditawarkan relatif terjangkau berkisar antara Rp.2.000,- sampai Rp.8.000,- sangat cocok untuk kalangan semua usia di lingkungan sekitar perumahan.
c. Place
Cara pendistribusian produknya bisa dibeli ditempat langsung dan membuka delivery order/ pesan antar.
d. Promotion
Saat ini proses promosi yang dilakukan masih dari mulut ke mulut, dan info dari orang terdekat pemilik.

4. Kepemilikan
Dari segi kepemilikan usaha ini masih dikuasai oleh individu/pemilik utama anawfath cafe, karena terbilang baru dan kecil pemilik belum berencana untuk membuka cabang.

5. SDM
Usaha ini tidak memiliki tenaga kerja , masih dilakukan sendiri oleh pemilik dan dibantu oleh istrinya.

6. Organisasi
Anawfath cafe tidak memiliki organisasi dalam usaha nya.

7. Kepemimpinan
Pemilik dari usaha ini memiliki sifat demokrasi intuk mengembangkan usahanya.

8. Evaluasi Usaha
Hasil dari usaha ini cukup menjanjikan karena minimnya pesaing dilingkungan sekitar, untuk itu pemilik berusaha untuk meningkatkan target penjualan nya.

9. Pengembangan Usaha
Untuk pengembangan usaha, pemilik akan menambah berbagai variasi menu lain dan meningkatkan cita rasa original produk yang diproduksinya.

C. Analisis Keberhasilan
Dari hasil wawancara dengan beliau dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebutuhan Pokok
a. Sandang
Kebutuhan sandang / pakaian beliau dan keluarganya terbilang memadai.
b. Pangan
Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini memiliki cara tersendiri untuk memenuhinya dengan membuat makanan dirumah/ tidak beli diwarung nasi atau tempat makan, untuk menghemat waktu dan mengembangkan kemampuan memasaknya.
c. Papan
Saat ini beliau masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat mengontrak rumah namun karena jarak yang terlalu jauh mereka kembali kerumah yang kini dibuatnya usaha Anawfath Café.
d. Kesehatan
Untuk kesehatan beliau dan keluarganya tidak memakai jasa asuransi apapun.
e. Pendidikan
Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Café ini adalah SMA ,tetapi ia memiliki cukup pengalaman bekerja diberbagai tempat dan berbagai bidang pekerjaan.

2. Hutang Vs Kartu Kredit
Untuk memulai usahanya ini pemilik memperoleh modal dari hasil kerja kerasnya selama ia bekerja dan ditambah dengan pinjaman dari pihak lain .

3. Manfaat untuk orang lain
Usaha ini jelas memberikan manfaat untuk orang lain , terutama untuk memberikan ilmu berwirausaha dikalangan masyarakat, selain itu orang lain bisa belajar untuk membuat burger sendiri.

4. Gaya Hidup
Gaya hidup beliau bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah bergaul dan mau berbagi dengan siapapun yang kesulitan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi Aa Fikar satu dari sekian banyaknya wirausaha muda yang melepas status nya sebagai karyawan beralih menjadi wirausahawan muda dan baru di lingkungan sekitarnya. Dengan usaha,tekad dan kerja kerasnya beliau berhasil membuat inovasi baru dalam hidupnya yaitu membuka usaha ANAWFATH CAFÉ. Berawal dari sikap ramahnya, mudah bergaul dan mau bertanya dengan siapapun beliau kini dikenal dilingkungan nya. Meskipun ia hidup dari keluarga sederhana tetapi ia tetap jadi dirinya sendiri. Jadi intinya kita jangan pernah memandang seseorang hanya dari penampilan luarnya saja karena penampilan itu bisa menipu selain itu juga kita tidak boleh menyerah apalagi putus asa dalam melakukan usaha apa pun Karena semua yang kita lakukan pasti ada jalannya. Mamang kegagalan merupakan cambuk untuk sebuah kesuksesan tapi dibalik kegagalan itu pasti ada hikmahnya. Ada pepetah bilang “masih banyak jalan menuju roma” kita memang harus selalu optimis dengan semuanya. Dalam segala hal yang kita lakukan pasti ada ujian, cobaan dan tantangannya. Secara tidak disadari itu merupakan musuh yang tidak kita ketahu darimana datangnya, arahnya dan tujuanya tapi itu semua memang harus kita hadapi. Bila kita mampu menghadapinya maka tunggulah kesuksesan telah menunggu. Tapi kita juga jangan lupa berdoa karena dalam suatu hadis dikatakan “kejarlah akhiratmu maka dunia akan mengejarmu”jadi dalam melakukan usaha apapun harus diimbangi dengan keimanan.

B. SARAN
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
Dan untuk Aa Fikar terima kasih sudah bersedia menjadi narasumber, saran saya untuk usaha Aa lebih banyak lagi variasi menu yang baru dan menarik .